Tuesday, January 22, 2019

Dunia Itu Hanya 3 Hari (RINGKASAN KHUTBAH JUM'AT)

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُاَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ 
إِلَى يَوْمِ الدّيْن.يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا



Ma’asyirol muslimin rahimani wa rahimakumullah

Segala puji kita panjatkan pada Allah atas berbagai macam nikmat yang telah Allah anugerahkan pada kita sekalian. Allah masih memberikan kita nikmat sehat, umur panjang. Juga lebih dari itu, kita masih diberikan nikmat iman dan Islam.

Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan dan suri tauladan kita, Nabi besar kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, juga kepada para sahabat, para tabi’in, serta para ulama yang telah memberikan contoh yang baik pada kita.
قا ل الحسن البسر

"اﻟﺪﻧﻴﺎ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﻳﺎﻡ: 
ﺃﻣّﺎ ﺃﻣﺲ ﻓﻘﺪ ﺫﻫﺐَ ﺑﻤﺎ ﻓﻴﻪ،
ﻭﺃﻣّﺎ ﻏﺪاً ﻓﻠﻌﻠﻚ ﺃﻥ ﻻ ﺗُﺪﺭﻛﻪ،
ﻓﺎﻟﻴﻮﻡ ﻟﻚ ﻓﺎﻋﻤﻞْ ﻓﻴﻪ."
[الزهد للبيهقي ١٩٦/١]
Hasan Al Bashri rahimahullah berkata : “Dunia itu hanya tiga hari. Kemarin, yang tak kan terulang. Besok, yang belum tentu menemuinya. Hari ini, tempat menabung amalan kita”

Mari kita coba maknai nasehat dari Hasan Al Bashri rahimahullah diatas…

Kemarin, yang tak kan terulang. Begitu banyak rangkaian kejadian dan aktifitas yang kita lalui di hari kemarin. Ada yang manis, tetapi tak sedikit yang pahit. Ada yang meninggalkan kesan bahagia, tetapi tak jarang yang berujung sedih. Namun setelah semuanya terjadi, maka akan berlalu. Sebenarnya kita hanya perlu untuk mengambil hikmah dan mensyukuri dari apa yang telah kita alami dan lakukan, apapun bentuknya. Karena bisa jadi yang pahit dan menyedihkan, mampu untuk menjadikan pribadi kita lebih taat dan kuat. Sebaliknya, yang manis dan bahagia, justru dapat menjerumuskan kita kepada kelalaian dan kehinaan. Maka mohonlah kepada Allah, agar kita diberikan hati yang bening dan hidup, agar mampu mengambil hikmah dan pelajaran yang bermanfaat. Ya Allah, lunakkanlah hati kami dengan mengingat-Mu dan bersyukur kepada-Mu…

وَعَسَىٰٓ أَن تَكۡرَهُواْ شَيۡٔٗا وَهُوَ خَيۡرٞ لَّكُمۡۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّواْ شَيۡٔٗا وَهُوَ شَرّٞ لَّكُمۡۚ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ وَأَنتُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ  ٢١٦
 “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS Al Baqarah : 216)

Besok, yang belum tentu kita menemuinya. Adakah yang bisa menjamin kita masih bisa berjumpa dengan hari besok? Tidak ada seorang pun, melainkan hanya Allah Ta’alaa semata yang Maha Mengetahui. Nasehat ini menghadapkan diri kita kepada satu hal penting; lakukanlah yang Allah dan Rasul-Nya sukai, sebaik-baiknya, dan saat ini juga. Karena kita tidak pernah tau, apakah kita masih bisa menemui hari besok untuk melakukannya, ataukah itulah yang terakhir bisa kita lakukan.

Hari ini, tempat menabung amalan kita. Hari yang sedang kita jalani saat ini, adalah kesempatan emas untuk mengisinya dengan ketaatan dalam bentuk amal ibadah. pastikan yang wajib tak terlewat, dan perbanyaklah mengerjakan yang sunnah. Besar kecilnya ibadah, tergantung pada niat dalam hati kita. Kita tidak pernah tau, amalan mana yang nanti akan membawa kita masuk ke dalam surga. Tugas kita hanya fokus beribadah serta memastikan lurusnya niat hanya pada Allah Ta’alaa. Jangan sia – siakan waktu kita dengan hal – hal yang tidak membawa manfaat, terlebih bagi akhirat kita kelak. Apalagi saat tubuh masih diberikan nikmat sehat, optimalkan untuk beribadah hanya pada-Nya. Pada akhirnya, setelah kemarin tak dapat diulang, besok tak tentu berjumpa, maka manfaatkanlah sebaik mungkin hari ini.

Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari, dari Ibnu ‘Abbas)
Berbekalah dengan ketakwaan karena engkau tidak tahu
Apabila malam telah gelap apakah engkau akan hidup esok hari
Betapa banyak orang yang sehat meninggal tanpa didahului sakit
Dan betapa banyak orang yang sakit ternyata hidup lama
Betapa banyak seorang pemuda sore dan pagi harinya dalam kondisi aman
Padahal kain kafannya telah digunting dan dia tidak mengetahuinya

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: ”Keuntungan terbesar di dunia adalah engkau menyibukkan dirimu setiap saat dengan sesuatu yang paling utama dan bermanfaat untuk kehidupan akhirat. Bagaimana dikatakan berakal seseorang yang menjual Surga dan kenikmatan di dalamnya dengan syahwat (kesenangan dunia) yang hanya sesaat.”
Beliau juga berkata: ”Menyia-nyiakan waktu lebih lebih berbahaya dari pada kematian, karena menyia-nyiakan waktu memutuskanmu dari Allah dan akhirat, sedangkan kematian memtuskanmu dari dunia dan penghuninya.”
Wallahu a’lam bishowab. Barakallahu fiikum…

No comments:

Post a Comment

LAPORAN KAS DKM BULAN DESEMBER 2019