إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُاَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Ma’asyirol
muslimin rahimani wa rahimakumullah
Segala
puji kita panjatkan pada Allah atas berbagai macam nikmat yang telah Allah
anugerahkan pada kita sekalian. Allah masih memberikan kita nikmat sehat, umur
panjang. Juga lebih dari itu, kita masih diberikan nikmat iman dan Islam.
Shalawat
dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan dan suri tauladan kita, Nabi
besar kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, juga kepada para sahabat,
para tabi’in, serta para ulama yang telah memberikan contoh yang baik pada kita.
Seorang
anak mengamati bagaimana ayahnya rajin membaca Al Qur'an, namun tak kunjung
hafal selain Al Fatihah dan surat-surat pendek. Ia lalu berkata pada ayahnya,
"Wahai
ayah, engkau rajin membaca Al Qur'an namun tak kunjung engkau hafal selain
sedikit. Lalu apa gunanya buatmu?"
Ayahnya
menjawab,
"Ada
gunanya!!
Permisalan
bacaanku ini seperti jika engkau mengambil air laut dengan keranjang
bambu."
"Bagaimana
bisa? Tentu airnya akan keluar celah keranjang."
Sangkal
anaknya.
"Kalau
engkau benar ingin tahu coba lakukan saja."
Jawab
ayahnya.
Maka
si anak mengambil keranjang bambu yang biasa mereka gunakan menampung arang,
untuk mengambil air laut.
Berkali-kali
ia mencoba mengambil, tapi sia-sia, airnya selalu menerobos celah-celah
keranjang bambu.
Pada
akhirnya si anak menyerah karena lelah, ia protes pada ayahnya,
"Sungguh
ini pekerjaan sia-sia. Tidak ada gunanya, yah."
."Tidak."
jawab ayahnya.
"Engkau
memang tidak bisa mengambil air laut, tapi coba lihat keranjang bambu
itu."
Si
anak melihat dan ia baru menyadari kalau keranjang itu kini bersih tanpa ada
bekas hitam dari arang.
"Adakah
kau lihat sedikit saja warna hitam bekas arangnya?" Tanya sang ayah.
"Tidak
ada. Sudah bersih." Jawab si anak.
"Seperti
itulah,
Aku
memang tidak mampu menampung Al Qur'an dalam kepalaku, namun Al Qur'an telah
membersihkan hatiku." Nasehat sang ayah.
Rajinlah
membaca Al Qur'an meski belum mampu menghafalnya.
Lalu
berusahalah mengerti artinya.
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ ٱلۡقُرۡءَانَ
أَمۡ عَلَىٰ قُلُوبٍ أَقۡفَالُهَآ ٢٤
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al
Quran ataukah hati mereka terkunci?(QS: Muhammad ayat 24)
Dan Al-Quran selalu membawa keberkahan bagi
pembacanya
وَهَٰذَا كِتَٰبٌ أَنزَلۡنَٰهُ
مُبَارَكٞ فَٱتَّبِعُوهُ وَٱتَّقُواْ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ ١٥٥
Dan Al-Quran
itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan
bertakwalah agar kamu diberi rahmat.(QS Al An’am ayat 155)
No comments:
Post a Comment